L-01NEWS | GOWA – Beberapa hari ini marak jadi perbincangan masyarakat terkait pelayanan di PKM Bontolempangan II yang kurang maksimal disertai krisis air bersih di tempat tersebut, sehingga hal ini menimbulkan keresahan bagi pasien yang dalam perawatan di PKM tersebut. Kamis, (29/8/2024).
Masyarakat mulai memperbincangkan bisnis penjualan obat di PKM tersebut, di duga kepala puskesmas (kapus) kerap menawarkan obat kepada pasien dengan harga yang tinggi, yang menurut-nya obat tersebut tidak tersedia di PKM.
Setelah team media ini menelusuri ternyata obat yang dimaksud tersebut adalah produk MLM (Multi level marketing) dimana harganya memang cukup mencekik
“Iye waktu saya dirawat di PKM itu langsung ja dibukakan itu obat , dikasih minum ya katanya bagus, jadi pas pulang dibayarmi bersamaan dengan pembayaran rawat di itu PKM” ungkap salah satu pasien yang meminta namanya tidak di mediakan
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Kapus PKM ini memang kerap kali menawarkan obat atau suplemen diluar daripada yang PKM sediakan, memanfaatkan jabatan untuk jualan.
“Iye begitu kalau ada jabatan, ada bisnis satu kali jalan toh, istilahnya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui” tambahnya sembari bergurau dengan pribahasa
Sementara itu kepala puskesmas bontolempangan II saat dikonfirmasi terkait dirinya yang memanfaatkan jabatannya untuk jualan obat di PKM mengatakan”
Ditempat terpisah hal ini ditanggapi Presiden Toddopuli Indonesia Bersatu (TIB), Syafriadi Djaenaf Dg mangka mengatakan bisnis dikalangan ASN itu wajar asalkan tidak memanfaatkan jabatan dan kewenangannya.
” Namun kalau caranya seperti itu sama saja menodong masyarakat, ini pemaksaan,”tegasnya
Bupati Gowa harus memperhatikan masalah ini dan segera mengevaluasi jajaran Dinas Kesehatan karena tidak tertutup kemungkinan terjadi di PKM lain
Bisnis Multilevel itu konsepnya bangun jaringan seluas luasnya, kita berharap saja tidak terjadi hal seperti ini di PKM lainnya,”ujar Daeng Mangka.(*/) ht